Fermentasi Limbah Sapi Atas permintaan Bapak Slamet dari Tangerang, Bapak Anas dari Palangkaraya, Bapak Lamhot dari Pematang Siantar, Bapak Rudi dari Temanggung,  agar saya mem ‘post’  teknik fermentasi (sludge/sediment) kotoran sapi dan hasil panen yang dicapai sebagai pakan pengganti pelet lele.
Benar,   masih banyak diantara kita mempertanyakan bahwa limbah sapi sebagai pengganti pelet untuk lele menimbulkan beberapa pertanyaan seperti : Apakah lele bisa tumbuh baik dan cepat besar ? Bagaimana dengan kandungan protein nya ? Apakah tidak terjadi ‘side effect’ seperti  tumbuh jamur dan penyakit ? Apakah kolam tidak menjadi bau dan kotor ?
Yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah kita harus memahami lele adalah hewan air yang secara umum dikenal sebagai : 1. Hewan noctural, (aktif dimalam hari) Makanya para peternak lele disaat lelenya tinggal menunggu panen biasanya suka datang dikolam malam hari karena asyik melihat lele-lele bermunculan diatas permukaan kolam, bermain, menari-nari, meliuk-liuk tandanya ikan sehat dan pertanda sebentar lagi pundi-pundi rupiah akan segera dinikmati (Mas Muklis, Manager Logistik Mahakam Farm Jember, juga suka kunjungi lele-lelenya dimalam hari, ga  tahu tuh kok sampe jam 11.00 malam, ngapain ya, dikasih tahu ga ya) 2. Hewan Carnivora, hewan pemakan daging, makanya lele akan cepat besar jika  diberi makan  seperti ayam, bekicot, cacing, cacing sutra, jentik2, jangkrik  dan lain-lain. 3. Hewan pemakan bangkai, lele suka dengan daging busuk. 4. Hewan yang suka bergerombol, pandangan ini yang menjadikan lele oleh peternak  bisa dilakukan penebarannya dengan melakukan tebar padat, kata Om darwin (Pekanbaru, Riau) lele adalah binatang yang senang bergerombol (tidak soliter) dan suka uyel-uyelan. 5. Lele suka ditempat gelap dan jorok.
Dari Sukabumi, Sutarmin mengungkapkan alasan pemberian limbah sapi dia mengacu pada anggapan bahwa lele adalah hewan air pemakan bangkai dan lebih suka dengan lumpur. Peternak peternak di kediri, gresik dan banyuwangi memberikan pakan lele dengan kotoran sapi 100% tanpa pakan tambahan lain, tentunya melalui proses fermentasi
Untuk melengkapi alasan-alasan diatas berdasarkan kandungan  yang terdapat di kotoran sapi (penulis browsing di internet) mengandung : Sellulosa 22.59%  Semi sellulosa 18.32%  Lignin 10.20%  Karbon organik 34.72% Nitrogen 1.26% nitrogen 27.56:1 ratio C:N 0.73%  kalium 0.68%
Kandungan diatas seperti yang sudah dilakukan oleh peternak dibeberapa tempat dan seperti yang sudah kami lakukan. Hanya saja kami tidak merekomendasikan jika limbah sapi langsung diberikan kepada lele tanpa proses sludging dan harus ada fermentor sebagai media pengurai dan penumbuh bakteri positif yang selanjutnya akan menjalankan siklus mata  rantai makanan di dalam air sehingga bisa tumbuh plankton sebagai pemasok pakan alami dikolam. Cara fermentasi : (kami buat rasio limbah sapi 100kg)
Lama fermentasi      1 bulan Limbah Sapi 100 kg Ampas kelapa         2 kg     (berikan setiap 5 hari) Kulit buah (nenas, semangka dll)      2 kg     (berikan setiap 3 hari) Limbah sayur (semua sayur)      2 kg     (berikan setiap 3 hari) Biocatfish (fermentor) 100ml     (berikan setiap 3 hari)
Cara pemberian :  Bahan bahan diatas cukup ditaburkan dipermukaan limbah sapi, pemberian limbah sayur dan kulit buah tiap 3 hari sekali adalah bahwa limbah sayur akan membusuk dan terurai setelah 3 hari dan menjadi makanan favorit cacing. Bahan biocatfish cukup dicipratkan merata.
Media/tempat Taruh semua bahan di wadah tertutup agar terhindar dari intensitas matahari langsung dan terhindar dari air hujan. Upayakan media tetap lembab, tidak kering  dan air tidak menggenang. Perlakuan seperti diatas adalah berguna agar cacing tanah tumbuh dengan sempurna, cepat besar. Cacing adalah pakan ikan lele yang terbaik dengan kandungan protein 76%, setelah satu bulan berikan limbah sapi hasil fermentasi tersebut pada ikan, proses fermentasi 1 bulan akan menumbuhkan jutaan cacing dan larva cacing yang sangat berguna.
Cacing Cacing adalah hewan hemaprodith, 1 ekor cacing akan menjadi  1000 cacing dalam 1 bulan. Hasil fermentasi limbah sapi ini sangat baik buat pupuk tanaman. Penulis sudah uji-cobakan ke pepaya, tomat dan terong. Okey Pak Slamet di Tangerang, yang enggak bisa sabar. Maaf ya kalo ketunda terus.

Demikian semoga bermanfaat, terimakasih
Eko, 085330005930
Nangkringnya :
www.mahakam.biz ,
http://www.agromania.indonesianforum.net